Manajemen Proses Bisnis
Organisasi sebagai Sistem
Perspektif sistem menekankan bahwa segala sesuatu terhubung dengan yang lain, dan itu berguna untuk proses dan model bisnis dalam hal arus umpan balik.
Gagasan memperlakukan bisnis sebagai suatu sistem sangat sederhana, apalagi saat sekarang. Dalam sistem menekankan pada kaitan, hubungan dan aliran. Hal ini mengarahkan bahwa setiap karyawan atau unit merupakan bagian dari entitas yang lebih besar yang saling bekerja sama, guna menghasilkan output yang ingin dicapai.
Proses Bisnis
Manajemen proses bisnis didasarkan pada pengamatan bahwa setiap produk perusahaan yang disediakan ke pasar merupakan hasil dari sejumlah kegiatan yang dilakukan. Proses bisnis merupakan instrumen kunci untuk mengorganisir kegiatan ini dan untuk meningkatkan pemahaman tentang hubungan timbal balik proses tersebut.
Sebuah proses bisnis terdiri dari serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam koordinasi di lingkungan organisasi dan teknis. Kegiatan-kegiatan ini bersama-sama mewujudkan tujuan bisnis. Setiap proses bisnis yang telah ditetapkan oleh sebuah organisasi dapat berinteraksi dengan proses bisnis yang dilakukan oleh organisasi lain.
Manajemen proses bisnis merupakan konsep, metode, dan teknik untuk mendukung desain, administrasi, konfigurasi, pemberlakuan, dan analisis proses bisnis. Dasar manajemen bisnis proses adalah representasi eksplisit dari proses bisnis dengan kegiatan serta hambatan dalam melaksanakannya.
Analisis Proses Bisnis
Analisa Proses Bisnis mempelajari dan memahami bagaimana aktifitas dan fungsi dari suatu proses bisnis dapat berjalan sesuai dengan pencapaian tujuan organisasi. Tujuan dari analisis proses bisnis diantaranya adalah memahami hubungan proses bisnis yang sedang berjalan dengan pencapaian visi dan misi organisasi. Selain itu juga analisis proses bisnis bertujuan mempelajari kumpulan proses dan aktifitas dari proses bisnis yang digunakan organisasi dan mempelajari seberapa jauh proses bisnis ini mencapai tujuan dari organisasi.
Analisa Proses Bisnis mempelajari dan memahami bagaimana aktifitas dan fungsi dari suatu proses bisnis dapat berjalan sesuai dengan pencapaian tujuan organisasi. Tujuan dari analisis proses bisnis diantaranya adalah memahami hubungan proses bisnis yang sedang berjalan dengan pencapaian visi dan misi organisasi. Selain itu juga analisis proses bisnis bertujuan mempelajari kumpulan proses dan aktifitas dari proses bisnis yang digunakan organisasi dan mempelajari seberapa jauh proses bisnis ini mencapai tujuan dari organisasi.
Analisa proses bisnis menggunakan tenik pemodelan proses bisnis yaitu validasi, simulasi dan verifikasi. Pemodelan proses bisnis merupakan cara untuk memahami, mendesign dan menganalisa suatu proses. Dengan proses pemodelan, perusahaan dapat melakukan integrasi, menganalisa dan mengingkatkan performance dari pengelolaan bisnis prosesnya. Juga dapat mengidentifikasi critical path dan bottleneck yang mungkin terjadi serta menetapkan Key Perfomance Indicator dari tujuan organisasi.
Desain Proses Bisnis
Desain proses bisnis merupakan penjelasan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem diimplementasikan. jika dilihat dari siklus hidup proses bisnis, maka dalam tahapan desain, sistem dalam proses bisnis diidentifikasi dan dimodelkan.
Pada tahap ini dilakukan penelitian terhadap proses bisnis dan lingkungan organisasi serta teknik dari perusahaan. Berdasarkan hal ini, proses bisnis dapat diidentifikasikan, ditinjau kembali, divalidasi, dan digambarkan dengan model proses bisnis
Tahapan Dalam Analisis Dan Perancangan Proses Bisnis
Sistem dan Rantai Nilai
Saat ini dasar penekanan pada proses bisnis yang komprehensif dipelopori oleh Michael Porter pada tahun 1985 dalam bukunya, Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. Dalam Competitive Advantage ia menjabarkan konsep tentang sebuah rantai nilai yang mengumpulkan semua aktifitas dalam upaya mendesain, memprodukasi, memasarkan, menyampaikan dan mendukung sebuah garis produksi.
Hal yang penting bagi konsep Porter adalah bahwa setiap fungsi yang terlibat dalam produksi produk, dan semua layanan dukungan, dari teknologi informasi dan akuntansi, harus dimasukkan dalam nilai rantai tunggal.
Tujuan dari analisis rantai nilai ini adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap rantai nilai di mana perusahaan dapat meningkatkan nilai untuk pelanggan atau untuk menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai tambah (Value added) dapat membuat perusahaan lebih kompetiti
f
f
0 komentar:
Posting Komentar